Friday, June 22, 2018

13 Website Belajar Coding Gratis

13 Website Belajar Coding Gratis

13 Website Belajar Coding Gratis
Google+Sudahkah Anda belajar coding hari ini?
Hmm, coding merupakan bahasan menarik dewasa ini.
Coding adalah tentang menerjemahkan logika ke dalam bahasa pemrograman komputer. Sementara itu, coder adalah sebutan untuk seseorang yang melakukan coding, juga biasa disebut dengan programmer.
Dua istilah di atas tentu sudah tidak asing bagi mahasiswa atau seorang profesional yang menekuni bidang IT. Di luar bidang IT, rasanya istilah tersebut masih kurang familiar.
Meskipun demikian, disadari atau tidak, tren belajar coding semakin meningkat dari tahun ke tahun. Masifnya perkembangan teknologi ditengarahi menjadi penyebab meningkatnya tren ini. Bagaimana tidak, teknologi kini semakin mengintegrasikan beragam aspek dan membuat kehidupan jauh lebih mudah.

Apa keuntungan belajar coding?

Siapa tak kenal Facebook? Atau, siapa belum pernah menggunakan aplikasi ride-sharing seperti Uber dan Go-Jek? Aplikasi tersebut tidak akan bisa terwujud tanpa programmer.
Sebenarnya tidaklah sulit menjadi programmer. Anda bisa belajar sendiri secara otodidak, bahkan tanpa biaya sama sekali.
Di bawah ini adalah beberapa website belajar coding gratis yang bisa Anda akses tanpa meninggalkan rumah. Anda hanya perlu menghubungkan perangkat ke jaringan internet dan Anda bisa belajar sesuai dengan kebutuhan. Mari kita coba lihat satu per satu.

1. CodeAcademy

belajar coding
CodeAcademy merupakan website belajar coding online yang sangat cocok mulai dari cara belajar coding untuk pemula sampai dengan tingkatan yang lebih expert. Tidak hanya bahan pembelajaran, ada juga kuis yang bisa Anda coba untuk mengukur kemampuan Anda memahami materi yang sedang dipelajari.
Anda bisa memulai kursus dengan Membuat Website Sederhana atau belajar bahasa pemograman HTML & CSS, Python, JavaScript, Java, SQL, Bash/Shell, dan Ruby.
Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 45 juta pengguna yang menggunakan layanan tersebut. Cukup banyak bukan?

2. W3schools


Jika Anda merupakan seseorang yang lebih suka cara belajar coding dasar secara langsung praktek. W3school merupakan website yang cocok Anda kunjungi.
Website ini menyediakan compiler online yang berguna untuk menerjemahkan program komputer yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu. Sehingga Anda bisa belajar sekaligus mempraktekan materi yang sudah dipelajari.
Bahasa pemograman yang disediakan lebih ke bahasa pemograman website, seperti JavaScripts, AngularJS, dan beberapa bahasa pemograman lainnya.
Ada contoh kode program yang ditampilkan pada setiap bagiannya. Anda juga bisa langsung mencoba mengedit kode program tersebut dan mengeksekusinya. Website akan menampilkan hasil yang kode program yang sudah Anda ganti dan menampilkan hasilnya.

3. CodeWars


Anda suka tantangan sekaligus ingin belajar coding?, CodeWars adalah website yang cocok Anda kunjungi. Website ini menawarkan sebuah metode kode Kata. Kata disini bukan bahasa indonesia melainkan seni latihan yang digunakan untuk belajar pemograman dengan metode latihan dan pengulangan.
Seiring dengan kemajuan proses belajar Anda dan semakin tinggi tingkatan yang sudah Anda selesaikan maka akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih sulit. Anda juga bisa membuat Kata anda sendiri untuk diselesaikan orang lain dan berdiskusi dengan mereka.

4. Free Code Camp

belajar coding
Free Code Camp termasuk website belajar coding yang saat ini masih berkembang. Website ini menyediakan pembelajaran yang sudah dipisahkan antara FrontEnd, Visualisasi Data, BackEnd, dan beberapa bagian lainnya.
Ada juga panduan Coding Interview Preparation yang bisa Anda gunakan untuk persiapan sebelum melakukan wawancara coding.
Ingin mengambil sertifikasi bahasa pemograman?, Anda bisa mencari dari website ini dan mendapatkan sertifikat yang ingin didapatkan.
Sama halnya Stack Overflow, website ini juga menyediakan forum yang bisa Anda manfaatkan untuk berdiskusi menyelesaikan masalah coding Anda -bukan masalah asmara ya- dan Anda juga bisa mencoba membantu permasalahan rekan lainnya.

5. Hack.Pledge()

belajar coding
Sumber di internet tidak selamanya bisa langsung menyelesaikan permasalahan yang sedang Anda temui ketika belajar coding. Sampai pada akhirnya Anda menemui jalan buntu.
Hal ini tentu saja bisa menghambat minat untuk terus belajar. Apalagi jika Anda adalah orang yang baru belajar coding.
HackPlegde() bisa menjadi salah satu jalan lain yang bisa Anda coba untuk terus belajar coding.
Website ini merupakan wadah bagi para developer untuk berkumpul berbagi informasi satu sama lain. Selama satu jam Anda bisa menjadi mentor sekaligus mencoba mendiskusikan permasalahan Anda dengan pengguna lain dengan berkomunikasi secara langsung. Seperti slogannya “Mentor the next generation of developers or learn from the best and master your craft“.
Hack.pledge() merupakan bagian dari Hack(dot) lainnya, hack.summit(), hack.hands(), dan hack.vc()

6. Coursera


Sering mendengar Coursera?, ya, pasti tidak asing lagi dengan website kursus ini.
Coursera merupakan website yang didirikan sejak tahun 2012 oleh dua orang profesor Stanford Computer Science yang ingin membagikan ilmu dan kemampuannya untuk dunia. Saat ini swebsite tersebut menyediakan banyak sekali tutorial mulai dari bisnis, seni, matematika, dan banyak jenis lainnya. Tidak terkecuali tutorial untuk belajar coding juga disediakan di website ini.
Mulai dari pemograman dasar sampai dengan expert bisa Anda temukan. Termasuk jika Anda ingin mencari sertifikat secara online.
Sayangnya tidak semua kursus gratis, melainkan Anda harus membayar untuk masuk ke beberapa materi khusus tertentu. Tapi, website ini juga mempunyai banyak kursus gratis yang bisa Anda coba untuk memulai belajar coding.

7. Udemy


Seperti tidak mau kalah untuk menyebarkan pengetahuan dan ilmu ke seluruh dunia. Udemy menawarkan layanan yang sangat lengkap.
Mulai dari kursus kesehatan, bisnis, matematika, musik, bahasa, fotografi dan banyak lainnnya.
Mirip dengan Coursera yang menawarkan layanan yang sama. Tinggal dimana Anda menemukan kenyamanan untuk belajar coding php dan pemograman lainnya sesuai dengan tipe belajar Anda.
Website ini juga tidak semuanya gratis akan tetapi Anda bisa mencari kursus yang free sehingga bisa memulai belajar tanpa harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan -kecuali koneksi internet-.
Anda bisa mencoba mencari kursus apa saja yang disediakan di website ini melalui kolom pencarian dengan kata kunci “free” dan trala semua kursus online secara gratis bisa Anda temukan disana.

8. HackerRank


Sudah sedikit menguasai pemograman, Anda bisa menguji kemampuan anda di website ini dengan menyelesaikan beberapa permasalahan yang diberikan. Banyak programmer menggunakan HackerRank untuk mengasah kemampuan mereka.
Anda bisa mendapatkan poin dengan menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan posisi Anda di papan peringkat.
Filosofi mereka “Learn By Doing” jadi Anda bisa menggunakan website ini untuk berlatih selagi mengikuti kursus lain.

9. The Odin Project


The Odin Project merupakan versi gratis dari  Viking Code School.
Website ini dibuat dengan tujuan untuk orang – orang yang tidak pernah mendapatkan akses untuk belajar mengenai teknologi informasi, namun ingin tetap belajar dengan kualitas yang tinggi.
Anda bisa belajar mengenai HTML + CSS, Javascript, Git, Databases, Ruby, dan Ruby On Rails pada website ini secara gratis. Situs ini juga menyediakan alat untuk mengkoneksikan Anda dengan orang yang sedang belajar lainnya sehingga bisa menukarkan ide dan membangun tim dalam sebuah proyek.
Kepercayaan mereka adalah pendidikan harus gratis dan dapat diakses dengan mudah, pembelajaran yang terbaik adalah dengan langsung mempraktekan, motivasi bisa didapatkan dengan bekerja dengan orang lain, dan terakhir adalah open source adalah hal yang terbaik. Patut untuk dicoba.

10. Edx


Tidak pergi jauh dari Udemy dan Coursera, Edx juga merupakan website pembelajaran cukup lengkap yang bersifat open source. Didirikan oleh dua universitas dunia, Universitas Harvard dan MIT.
Anda bisa belajar sesuai dengan kecepatan Anda masing – masing. Sedangkan jika ingin mendapatkan sertifikat, Anda harus membayar sesuai dengan kursus yang diikuti.

11. CodeFights


Masih kurang dengan tantangan website belajar coding sebelumnya?, coba CodeFight.
Ada ribuan pertanyaan mengenai kode yang bisa Anda coba selesaikan. Tingkatannya mulai dari logika yang paling mudah sampai dengan logika yang membutuhkan waktu banyak untuk menyelesaikannya.
Sepertinya pengembang website ini ingin membuat belajar coding berasa seperti bermain online games. Anda bisa bersaing menyelesaikan sebuah permasalahan dengan yang lain.
Ada juga tatangan yang dimunculkan setiap minggunya yang coba diselesaikan oleh pengguna – pengguna lain, berkomentar disana, berdiskusi dan mencari algoritma terbaik.
Disediakan juga menu tournament yang bisa Anda ikuti dengan durasi tertentu.

12. Code Avengers


CodeAvengers menawarkan cara belajar membuat aplikasi, game, dan website secara langsung. Anda juga bisa belajar bahasa pemograman seperti Python, HTML & CSS, Javascript dan banyak lainnya.
Website ini membedakan kursus dengan menggunakan nama ProCourses, School Teacher, dan JrCourses. JrCourse ditujukan untuk orang tua atau anak – anak seumuran 5 sampai 14 tahun yang ingiin belajar bagaimana pemograman bekerja.
Website ini juga terkadang mengadakan code camp yang sudah diselenggarakan di beberapa negara, sayangnya sampai dengan saat ini belum pernah mengadakan di Indonesia.

13. CodeSaya


Terakhir, saya coba ambilkan salah satu website belajar coding Indonesia, yaitu CodeSaya.
CodeSaya merupakan salah satu website kursus yang dibuat oleh salah satu coder di Indonesia yang saat ini masih dalam proses pengembangan. Namun, sudah bisa Anda coba dan pakai untuk belajar coding secara gratis sekaligus bisa membantu pengembang untuk terus mengembangkan website tersebut dengan mencoba sistem yang telah disediakan.
CodeSaya adalah tempat bagi yang ingin belajar teknologi khususnya dalam pemograman Python, PHP, JavaScript, dan lain – lain.

Sudah cukup meriah bukan?
Semakin banyak kebutuhan untuk belajar coding, maka akan semakin banyak pula pengembang yang baik hati untuk mengembangkan website gratis agar semua orang bisa belajar dan mengembangkan kemampuannya.
Sekarang, tinggal menentukan akan menggunakan website yang sesuai dengan karakteristik Anda. Karena pasti setiap orang memiliki karakteristik jenis belajar yang berbeda. Menemukan kesulitan itu pasti, namun yang terpenting adalah konsisten dan tetap setia pada jalan yang dipilih untuk belajar coding.
Semoga bermanfaat.

Thursday, June 21, 2018

jodiputra








jaringan komputer

Jaringan komputer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Daftar isi

Sejarah

ini model Distributed Processing
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]
Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]

Klasifikasi

Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[3][7] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[7][8] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:[3]
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]